Induk KUD is an association of workers in all primary industries, mainly agriculture, fishery, forestry and mining. Therefore, the number of members is 13.4 million households (about 65 million people including dependents), which is about a quarter of the total population of Indonesia.
Ditengah gempuran globalisasi dan perdagangan bebas, Induk KUD sebagai sebuah gerakan koperasi yang berbasis ekonomi kerakyatan tetap mampu bertahan, tumbuh dan mengembangkan dirinya sendiri bersama dengan anggotanya.
Eksistensi Induk KUD dan anggotanya sebagai gerakan koperasi itu sangat pen
Ekonomi kerakyatan Indonesia didasarkan kepada pasal 33 UUD 1945, yaitu bahwa perekonomian harus berazazkan kekeluargaan. Konsepnya adalah ekonomi harus ditujukan kepada penguatan dan pemberdayaan kekuatan rakyat,
Pemerintahpun saat ini mempunyai kepedulian yang sangat ti
Dengan penguatan koperasi dan ekonomi kerakyatan ini, diharapkan koperasi umumnya dan Induk KUD khususnya dapat memberikan andil yang besar untuk menjawab tantangan besar bangsa Indonesia saat ini yaitu mewujudkan ketahanan pangan karena menyangkut keberlangsungan negara dan kehidupan generasi penerus bangsa. Ketahahan pangan juga sangat penonal maupun global.
Bagi insan koperasi, semangat koperasi harus tetap digelorakan, sebab koperasi telah menunjukkan hasil konkret sebagai penggerak roda perekonomian dan swasembada pangan serta alat penyelamat bangsa dari ancaman kemiskinan.
Koperasi Kuat, Bangsa Hebat.
His Excellency Mr. Prabowo Subianto, President of the Republic of Indonesia
Chairman of Development Council of Induk KUD
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala cinta dan penyelenggaran-Nya yang begitu dasyat di dalam diri kita masingmasing, sehingga kita semua masih diberikan perlindungan, kesehatan dan kesuksesan dalam mengemban tugas dan tanggung jawab kita masingmasing, terutama dalam pembangunan dan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui jaringan Induk Koperasi Unit Desa (Induk KUD).
Induk KUD adalah sebuah koperasi sekunder tingkat nasional, yang beranggotakan 27 Pusat Koperasi Unit Desa (Pusat KUD) seluruh Indonesia, 1Pusat Koperasi Pasar (Pusat Koppas) dan 1 Pusat Koperasi Serba Usaha (Pusat KSU) di Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Induk KUD lahir dari sebuah situasi dan kesadaran untuk berusaha secara bersama-sama. Dan tepatnya pada tanggal 12 November 1979, delapan Pusat KUD mengikrarkan berdirinya Induk KUD dengan semangat “kalau kita ingin kuat, maka kita harus bersatu dan bersama”. Kalau kita berusaha sendiri-sendiri, kita akan mudah dipecah dan menjadi lemah, ibarat lidi-lidi yang kalau disatukan menjadi satu sapu lidi, memiliki sinergi yang dasyat. Kebersamaan membuat kita menjadi bisa dan kuat.
Dalam kurun waktu 30 tahun, Induk KUD dan jaringannya telah eksis dengan gagah perkasa di bumi nusantara tercinta ini, banyak pengalaman manis dan pahit dalam mengemban misinya untuk mewujudkan visinya melalui berbagai program strategis untuk mencapai tujuan meningkatkan derajat kesejahteraan anggotanya yaitu petani dan nelayan kecil yang tersebar di seluruh pelosok tanah air Indonesia Raya. Eksistensi Induk KUD dan jaringannya ini dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu dimensi masa lalu, dimensi masa kini dan dimensi masa depan. Dengan kondisi rill yang kita hadapi saat ini, kita tengok sejenak ke belakang untuk melihat masa lalu, yang baik kita pertahankan, yang buruk kita perbaiki, serta kita bertekad dan optimis untuk menciptakan kinerja yang luar biasa di masa depan.
Program-program strategis dimaksud terdiri dari bidang kelembagaan dan usaha yang ibarat dua sisi mata uang yang harus sama-sama diberdayakan. Bidang kelembagaan meliputi kegiatan di sektor peningkatan citra, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sedangkan bidang usaha meliputi sektor pertanian, antara lain distribusi pupuk dan pengadaan pangan, perikanan dan kelautan, serta pertambangan dan perkebunan, industri pengolahan kelapa sawit (Pabrik Kelapa Sawit) di mana semua sektor usaha ini berbasis keunggulan wilayah setempat.
Kami berharap, bahwa company profile ini, semua pihak baik anggota, pemerintah dan para mitra bisnis (dalam maupun luar negeri), dapat memperoleh informasi yang memadai mengenai kiprah dari Induk KUD dan jaringannya. Dengan demikian, Induk KUD dapat bekerja sama, baik di bidang kelembagaan maupun di bidang usaha. Kemudia, kita bangun sinergi untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan tiga prinsip utama: jujur, adil, dan terbuka, dengan motto: jaringan-prima, anggota-utama, Induk KUD-jaya dan Indonesia-sejahtera.
Semoga apa yang kita pikirkan, apa yang kita katakanm apa yang kita rasakan dan apapun yang kita perbuat untuk terwujudnya visi, misi, tujuan, strategi, nilai-nilai, motto dan program-program strategis Induk KUD dan jaringannya ini, benar-benar selaras dangen rencana dan kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
Portasius Nggedi, President of Induk KUD
Praise and thanksgiving we prayed to God tehe Almighty, for all the love and His health and success in carrying out our duties and responsibilities, especially in the development and economic empowerment of the people through National Federation of Rural Co-operative (Induk KUD) network.
Induk KUD is a national secondary cooperative, whose members are
28 Provincial Federation of KUD (Pusat KUD) throughout Indonesia, 1 Provincial Fedration of Koppas (Pusat Koppas) and 1 Provincial Federation of KSU ( Pusat KSU) DKI Jakarta. KUD was bron of the situation and awareness to work together. And precisely on 12 November 1979, pledged the establishment of eight Pusat KUD with the spirit of : “if we want to be strong, we must be united and together.”If we tried on our own, we are easily broken down and become weak, like the sticks which when combined become a broom stick, has a powerful synergy. Togetherness can make us strong.
Within 35 years, Induk KUD and its network have briefly existed in our beloved archipelago, many sweet and bitter experiences in carrying out its mission to accomplish its vision through a variety of strategic programs to achieve goals to improve the welfare of its members that are farmers and small fishermen that spread over throughout the country of Great Indonesia. The existence of Induk KUD and its network can be viewed from three dimensions,
the past present and future with the real conditions we face today, we look briefly back at the past, we keep the good, the bad we will improve, and we are determined and optimistic to create outstanding performance in the future.
The strategic programs mentioned consist of institutional and business fields that are like two sides of a coin that must be equally empowered. Institutional field activities in the sector include improving the image, improving the quality of human Resources (HR). while the business sector includes agriculture, including fertilizer distribution and procurement of food, fisheries and marine, as well as mining and plantations. In which all sectors of business excellence based on the local area.
We hope that through this company profile, all parties, whether members, adequate and business partners (within and outside the country), can obtain adequate information about the pace of Induk KUD and its network, thus, Induk KUD can work together, both in the institutional field or
in the field of business. Then, we build synergy for optimum results with the three main principles : honest, fair and open, with the motto: network – prime, members – principal, Induk KUD – victorious and Indonesia-prosperous.
Hopefully what we think, what we say, what we feel and whatever we do to realize the vision, mission, purpose, strategies, values, motto and Induk KUD and its networks, strategic programs, completely in line with plan it is the will of the God almighty.
Herman YL Wutun, Board of Advisors (former President) of Induk KUD
Induk KUD Japan was established in 2013 as the general representative office of Induk KUD in Japan.
Like Japan, rice is a staple food in Indonesia. Rice cultivation in Japan is accompanied by a long history and culture, sometimes with a society in which rice is the center of the economy, with festivals celebrating the rice harvest and songs and dances praying for a good harvest. Rice also became rice cakes and sake, and the raw material for miso, vinegar, and a variety of other seasonings, thus establishing the traditional Japanese food culture. Rice cultivation also fostered a sense of community in which many people in farming villages cooperated and helped each other. This spirit of community is the origin of cooperative organizations.
Induk KUD Japan will continue to be a part of the activities of Induk KUD, a cooperative organization in Indonesia, with an understanding of the spirit of community fostered by the rice cultivation in Japan.
Induk KUD has a broad scope, focusing on primary industries such as agriculture, fisheries, forestry, and mining, managing their farmlands, fishing grounds, and mining areas, producing and distributing their products, and supporting the stability of the lives of the people working in these fields.
Japan has long accumulated advanced technologies and a wealth of experience in these fields. In addition, the fusion of these and other industrial fields will create new markets and added value. We sincerely hope that Indonesia, with its abundant resources and vast land area, will be able to take advantage of Japan's technology and experience for mutual development.
Motonari TAKEYAMA, Representative Director of Induk KUD Japan Association